Aksara Sunda: Sejarah, Jenis, Perkembangan, dan Upaya Pelestariannya
Aksara Sunda:
Sejarah, Jenis, Perkembangan, dan Upaya Pelestariannya
![]() |
| sumber foto: sundadigi.com |
Aksara Sunda adalah sistem tulisan tradisional yang
digunakan oleh masyarakat Sunda di wilayah Jawa Barat, Indonesia. Aksara ini mencerminkan
warisan budaya yang kaya dan menjadi bagian penting dari identitas masyarakat
Sunda. Melalui aksara ini, beragam naskah dan catatan sejarah kuno Sunda
tersimpan hingga kini, menggambarkan perkembangan budaya, politik, agama, dan
ilmu pengetahuan pada masa lalu. Artikel ini akan membahas sejarah, jenis,
perkembangan, dan pentingnya pelestarian aksara Sunda, serta peran platform
digital seperti SundaDigi dalam menjaga keberlanjutan aksara ini.
Sejarah Aksara Sunda
Sejarah aksara Sunda dapat ditelusuri jauh sebelum
kedatangan bangsa Eropa di Nusantara. Aksara Sunda telah dikenal sejak abad
ke-14 dan digunakan dalam berbagai prasasti, manuskrip, serta teks agama dan
kebudayaan. Salah satu bukti tertua penggunaan aksara ini adalah Prasasti
Kawali yang berasal dari era Kerajaan Sunda di sekitar tahun 1350. Aksara ini
digunakan dalam berbagai catatan untuk merekam aktivitas politik dan keagamaan,
seperti dokumen keagamaan Hindu-Buddha yang banyak tersebar di wilayah Jawa
Barat.
Aksara Sunda pada masa kerajaan ini dikenal sebagai aksara
Sunda Kuno. Bentuknya memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan aksara
Jawa maupun Bali. Sayangnya, dengan masuknya Islam di tanah Sunda pada abad
ke-16, penggunaan aksara ini perlahan-lahan mulai tergantikan oleh aksara
Pegon, yang menggunakan huruf Arab untuk menulis bahasa Sunda. Pada masa
kolonial Belanda, aksara Sunda semakin tersisihkan dengan diperkenalkannya
huruf Latin yang hingga kini menjadi sistem penulisan utama.
Jenis-Jenis Aksara Sunda
Dalam perkembangannya, terdapat beberapa jenis aksara Sunda
yang pernah digunakan, baik dalam bentuk kuno maupun modern:
- Aksara
Sunda Kuno
Aksara Sunda Kuno adalah bentuk asli aksara Sunda yang digunakan pada masa Kerajaan Sunda hingga abad ke-16. Bentuknya terbilang unik dengan lengkungan dan garis-garis yang menyerupai aksara Brahmi. Aksara ini digunakan untuk menulis naskah dalam bahasa Sunda kuno serta dokumen-dokumen resmi kerajaan. - Aksara
Sunda Modern
Pada tahun 1997, pemerintah Provinsi Jawa Barat mengembangkan kembali aksara Sunda berdasarkan studi dan penelitian terhadap aksara Sunda Kuno. Aksara ini sering disebut Aksara Sunda Baku atau aksara Sunda Modern. Tujuan pengembangan ini adalah untuk menghidupkan kembali aksara Sunda dan memperkenalkannya ke masyarakat luas. Aksara Sunda Modern ini kini digunakan dalam pelajaran bahasa Sunda di sekolah-sekolah di Jawa Barat, terutama dalam mata pelajaran muatan lokal. - Aksara
Pegon
Meskipun bukan aksara Sunda murni, aksara Pegon memiliki sejarah penting dalam masyarakat Sunda, terutama sejak kedatangan Islam. Aksara ini menggunakan huruf Arab dengan tambahan beberapa huruf khusus untuk menulis bahasa Sunda. Aksara Pegon banyak digunakan dalam kitab-kitab keagamaan Islam dan naskah-naskah sastra Sunda yang berkaitan dengan ajaran Islam.
Perkembangan Aksara Sunda dari Masa ke Masa
Perkembangan aksara Sunda tidak lepas dari pengaruh
perubahan sosial, budaya, dan agama yang terjadi di tanah Sunda. Aksara Sunda
yang digunakan pada masa Hindu-Buddha perlahan-lahan mulai tergantikan dengan
aksara Pegon saat Islam berkembang di Nusantara. Penggunaan aksara Pegon cukup
populer di kalangan masyarakat Sunda karena aksara ini dapat menyesuaikan
dengan penyebaran Islam yang semakin meluas.
Namun, seiring masuknya kolonialisme Belanda, aksara Latin
menjadi lebih dominan dan aksara Sunda Kuno semakin ditinggalkan. Pada awal
abad ke-20, masyarakat Sunda banyak yang beralih menggunakan aksara Latin untuk
menulis bahasa Sunda, baik dalam karya sastra maupun dokumen resmi.
Upaya untuk menghidupkan kembali aksara Sunda mulai
dilakukan pada akhir abad ke-20. Pada tahun 1997, aksara Sunda Modern atau
Aksara Sunda Baku mulai diperkenalkan oleh Pemerintah Jawa Barat dan mulai
digunakan secara luas dalam pendidikan bahasa Sunda. Aksara Sunda Modern diadaptasi
dari bentuk aksara Sunda Kuno, tetapi dengan sejumlah penyesuaian agar lebih
mudah dipahami dan diterapkan dalam tulisan sehari-hari.
Pentingnya Pelestarian Aksara Sunda
Pelestarian aksara Sunda memiliki makna yang sangat penting
bagi masyarakat Sunda dan Indonesia secara umum. Aksara ini bukan sekadar
simbol tulisan, tetapi juga identitas budaya yang mewakili sejarah panjang
masyarakat Sunda. Melestarikan aksara Sunda berarti melestarikan budaya dan
warisan leluhur yang menjadi bagian dari jati diri bangsa.
Pelestarian aksara Sunda dapat memperkuat kebanggaan dan
rasa cinta masyarakat Sunda terhadap budayanya. Selain itu, pelestarian aksara
ini juga memiliki manfaat edukatif, terutama bagi generasi muda yang mungkin
belum sepenuhnya mengenal sejarah dan nilai-nilai budaya leluhur mereka.
Melalui pembelajaran aksara Sunda, generasi muda dapat memahami bahwa budaya
lokal juga memiliki kekayaan intelektual yang tidak kalah pentingnya dengan
budaya modern.
| Akses website di sundadigi.com |
Peran SundaDigi dalam Pelestarian Aksara Sunda
Sebagai bentuk inovasi dalam era digital, SundaDigi hadir
untuk mendukung pelestarian dan pengembangan aksara Sunda melalui layanan
digital yang menyediakan bahan ajar, panduan, dan alat terjemahan dari huruf
Latin ke aksara Sunda. SundaDigi menyediakan berbagai materi pembelajaran
aksara Sunda yang dapat diakses oleh siapa saja. Bahan ajar ini mencakup
pengenalan aksara Sunda Kuno dan Modern, teknik penulisan, serta cara membaca
aksara Sunda.
Dengan panduan dan alat terjemahan ini, masyarakat dapat
lebih mudah belajar dan menggunakan aksara Sunda dalam kehidupan sehari-hari.
Alat ini menjadi sangat relevan terutama bagi generasi muda yang lebih terbiasa
dengan media digital. SundaDigi juga menyediakan berbagai materi menarik
lainnya seperti kursus bahasa Sunda, informasi tentang tokoh-tokoh Sunda, serta
karya sastra Sunda yang dapat meningkatkan apresiasi terhadap budaya Sunda.
Platform digital seperti SundaDigi menjadi terobosan penting
dalam upaya pelestarian aksara Sunda, karena mampu menjangkau masyarakat luas
tanpa terbatas oleh ruang dan waktu. Melalui teknologi ini, aksara Sunda bisa
terus dilestarikan dan dikenalkan ke generasi berikutnya.
Dengan adanya teknologi digital yang mendukung pelestarian
aksara Sunda, generasi muda diharapkan bisa mengenal dan mencintai aksara ini
sebagai bagian dari kekayaan budaya bangsa. Sundadigi berperan penting dalam
upaya ini, sehingga aksara Sunda bisa tetap hidup dan menjadi bagian integral
dari budaya masyarakat Sunda di masa depan.
Untuk mempelajari informasinya lebih lengkap, kunjungi laman
website SundaDigi di https://sundadigi.com
atau download aplikasi SundaDigi melalui link ini: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.sundadigi.android

Comments
Post a Comment